Select Menu






Nah lho !!! belum apa-apa judulnya udah kontroversial hehehe. Tenang sodara-sodara, mari kita baca dengan santai. Sebenarnya ini artikel lama yg tak tulis tahun 2007 lalu waktu masih jadi pemimpin redaksi tabloid Bali Iklan. Tapi sepertinya tetap relevan utk dibaca2 ya. Here we go...
Emang Apa sih marketing itu? Teorinya sih banyak, menurut si A begini, menurut si B begitu. Selain karena sudah lupa dengan teori kuliah di kampus dulu, juga karena kenyataan di lapangan seringnya teori tidak sesuai dengan fakta. Menurut saya pribadi sih sederhananya marketing itu adalah 1 kata : JUALAN. Iyalah, ujung-ujungnya jualan kok. Jual produk, jual jasa, jual diri (seperti saya sekarang hehe) tapi dalam artian positif dong, yaitu jual ide dan kemampuan.
Beberapa hari terakhir setiap saya bertemu seseorang yang saya kenal saya selalu bertanya “apa yang terlintas dipikirkan kamu kalau mendengar kata marketing?” dan jawaban sebagian besar dari mereka sangat standar sesuai perkiraan
“marketing? ah males ah, capek! aku gak mau jadi marketing!”
“Marketing itu memalukan, jualan dari pintu ke pintu, malu kalau ketemu kenalan”
“Gak ah, aku tidak suka dan takut ditolak”
“Aku pemalu, gak berani ketemu orang”
“Aduh, jangan marketing ah, ntar di jalan terus kulit jadi item deh…”
Wow! Seolah profesi marketing itu adalah profesi yang memalukan, mengerikan, dan merupakan list terakhir dari daftar pekerjaan impian kita. Ya sudahlah, kalau tidak dapat pekerjaan “nyaman” di belakang meja, gaji tinggi, ruangan ber-AC, sedangkan perut dan dompet makin menipis terpaksalah jadi marketing.
Menurut anda pribadi bagaimana?
Pernahkah anda membaca iklan lowongan pekerjaan di koran? Apa lowongan pekerjaan yang paling banyak? Marketing! Diatas 50% lho, silahkan baca kalau tidak percaya. Dan dari pengalaman saya bertemu sesama orang marketing sebagian besar dari mereka bukanlah lulusan ekonomi. Ada yang tamat SMA, lulusan hukum, teknik, pertanian, pariwisata, dan sebagainya. Jawaban mereka hampir selalu sama “yah mau bagaimana lagi? Lamar sana sini gak keterima..” dan sayapun jadi berpikir bodoh, kalau begitu rugi sekali mereka selama ini kuliah dibidang itu, buang-buang waktu, uang, dan tenaga. Seperti saya yang lulusan S1 akuntansi (sudah punya nomer register akuntan di Departemen Keuangan RI pula) ujung2 jadi photographer hehehe. Buat rekan-rekan marketer sory lho, mungkin saya memang benar-benar bodoh.
Lalu saya menemukan dua fakta yang sangat menarik selama karir saya sebagai pemilik bisnis dan marketer. Pertama yaitu hampir semua rekan marketer yang sukses menyampaikan hal yang sama dengan yang saya rasakan selama ini. “marketing itu sangat menyenangkan lho!” Fakta kedua ialah hampir sebagian besar pemilik bisnis sukses awalnya berprofesi sebagai marketing!
Kenapa marketing itu menyenangkan? Karena saya tidak memandang dari sisi “mengerikan” tadi. Motivasi saya sebagai marketing sangat sederhana. Dari kecil saya diajari oleh orang tua untuk berteman dengan siapa saja tanpa memandang perbedaan. Akibatnya saya punya terlalu banyak teman dan merepotkan orang rumah karena mereka sering ngumpul di tempat saya. Jadi untuk saya marketing itu mencari teman. Simpel kan? Kadang saya masuk ke perusahaan atau bertemu dengan orang-orang yang belum saya kenal. Karena motivasi saya mencari teman akhirnya saya bisa masuk tanpa beban. Ya kalo mau jadi teman sukur gak juga gak papa. Dan saya tidak terlalu ambil pusing apakah produk atau jasa yang saya bawa akan dibeli atau tidak. Itu urusan kedua. Sebagai teman, klien umumnya akan menceritakan masalah yang mereka hadapi. Kalau produk atau jasa yang saya bawa tidak memberikan solusi atas masalah mereka, apalagi hanya akan menambah beban, maka saya tidak akan memaksakan untuk menawarkan kepada mereka. Gak beli gak papa, yang penting kita tetap teman.
Terkadang dalam perjalanan “mencari teman” tadi saya saya beruntung dapat menghubungkan mereka dalam mencari solusi masalah mereka. Misalnya suatu hari saya bertemu pak Budi yang kesulitan mencari pemasok rumput laut. Saya tidak tahu apa-apa tentang rumput laut. Kemudian dilain hari saya bertemu pak Made seorang petani rumput laut. Saya tinggal hubungkan mereka dan dapat komisi. Kejadian seperti ini sering sekali saya alami. Perusahaan saya sendiri saat ini bergerak dalam bidang video shooting, photography, dan travel. Tapi sering sampingan yang saya jual aneh-aneh, maksudnya ya bidang saya tidak ketahui. Mulai dari jual property sampai jual ayam hidup hehehe. Kadang saya dapat komisi lumayan, kadang ada yang pura-pura lupa memberi komisi. Tidak apa-apalah yang penting tetap berteman.
Bagaimana dengan anda? Apakah marketing itu menyenangkan atau memalukan? Fakta kedua yang akan saya ulas di artikel selanjutnya akan lebih menyenangkan lagi. Mumpung masih bicara marketing, di sebelah kanan ada list facebook page semua divisi usaha saya. Silahkan di like ya hehe. Nanti saya siapkan artikel khusus utk membahas bagaimana kiat2 marketing di facebook. Salam sukses dan tetap semangat

2 komentar:

 
Top