Bali sebagai salah satu tujuan wisata internasional, telah dikenal sejak lama dengan keindahan alam dan eksotisme budayanya. Keindahan alam inilah yang menjadikan Bali menjadi tempat prewedding photo / video yang sangat menarik, tidak hanya bagi masyarakat Bali saja, bahkan hingga wisatawan mancanegara. Berikut beberapa tips bagi yang ingin melakukan prewedding photo di Bali.
1. Perhatikan cuaca / musim
Walaupun beberapa tahun terakhir kondisi cuaca global berubah-ubah, namun secara umum cuaca di Bali masih bisa diprediksi. Bulan november - februari umunya adalah musim hujan. Saran kami, hindari bulan ini untuk melakukan prewedding kalau ingin mendapatkan photo dengan konsep cuaca cerah dan langit biru vivid seperti photo dibawah ini hehehe.
Kalaupun memang harus melakukan sesi photo di bulan november-februari, selalu persiapkan kemungkinan terburuk apabila mendadak terjadi hujan. Misalnya sudah mempersiapkan konsep hujan-hujanan (sekalian aja hujannya dinikmati haha) atau memperkuat konsep indoor. Seorang photographer berpengalaman pasti sudah terbiasa menghadapi berbagai macam situasi. Daripada menyalahkan keadaan, lebih baik memanfaatkan keadaan.
Diatas adalah contoh photo kami yang kondisinya saat itu mendadak hujan lebat. Akhirnya kami putuskan untuk tetap melanjutkan pemotretan indoor di restaurant. Di photo pertama hujan di background malah terlihat seperti lukisan haha.
Dipuncak musim panas, sekitar Juli-Agustus, justru agak sulit untuk mendapatkan langit biru yang vivid dan bersih. Panas menyebabkan uap air cenderung merata, ditambah debu2 yang naik. Akibatnya langit terlihat putih flat karena uap air dan debu. Untuk itu kami lebih pilih sesedikit mungkin memperlihatkan langit putih tersebut, seperti photo ini :
Langit biru biasanya terlihat justru setelah hujan, karena debu dan uap air yang mengambang di atmosfer ikut turun bersama hujan. Well, seorang photographer juga harus paham cuaca haha
2. Pilih rute yang searah
Kadang ada klien yang masih bingung untuk tentukan lokasi pemotretan. Bagi yang tinggal di Bali mungkin sudah pernah ke lokasi-lokasi yang diinginkan. Ku tau yang ku mau hehe. Tapi yang dari luar Bali umumnya bingung menentukan lokasi. Contoh lokasi yang searah misalnya Rute utara : Bedugul (Danau Tamblingan, Buyan, Beratan, Kebun Raya) - Jatiluwih.
Rute timur laut : Ubud - Kintamani
Rute Selatan : Benoa - Kuta - Jimbaran - Nusa Dua
Ini hanya contoh saja. Dari setiap rute yang searah bisa mendapatkan banyak spot pemotretan juga. Bukan berarti harus selalu searah sih, tergantung juga keinginan klien. Misalnya ingin di Taman Ujung dan Tanah Lot, baiklah mari berangkat hehe. Tapi pemilihan rute yang searah akan sangat menghemat waktu, biaya, dan terutama tenaga. Apabila Terlalu jauh, biasanya klien sudah capek duluan di jalan.
3. Persiapkan stamina
Ini berhubungan dengan point kedua diatas. Selain pemilihan rute yang searah, agar bisa hemat waktu dan tenaga, yang terpenting adalah istirahat yang cukup pada malam sebelum pemotretan. Kami pernah mendapat klien yang malam sebelumnya dugem sampai lewat tengah malam. Akhirnya seharian pemotretan, selain sepanjang jalan di mobil tidur terus, wajahnya terlihat lelah dan tidak bersemangat. Mau make up atau edit seperti apa juga tetap aja ekspresinya terlihat tidak bagus untuk diphoto. ekspresi fresh & ceria seperti photo dibawah ini pasti lebih menarik untuk dilihat kan ?
Masalah konsumsi di perjalanan juga penting untuk dibahas bersama photographer. Misalnya tentang makanan yang boleh atau tidak boleh dimakan, suka atau tidak suka dimakan, ada sakit maag atau tidak, dll. Kalau kami dari team Visual Bali dan Light & Love sih selalu sediakan minimal minuman dan cemilan sepanjang perjalanan hahaha. Sambil prewedding sambil wisata kuliner juga :p
4. Lokasi berbayar atau gratis ?
Sudah rahasia umum kalau sejak prewedding photo menjadi trend di Bali, banyak pihak yang matanya jadi ijo berusaha memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan. Untuk lokasi-lokasi tertentu yang pungutannya resmi dan dipakai untuk memperindah dan membangun sarana-prasarana di lokasi tersebut, kami sangat respect. Klien pun biasanya tidak keberatan untuk membayarnya karena merasa nyaman dengan kebersihan dan fasilitas di lokasi tersebut. Namun banyak juga lokasi pemotretan yang justru sebaliknya : kotor, berantakan, tidak terawat. Uang yang dibayarkan (secara paksa dan terpaksa) biasanya masuk ke kantong pribadi oknum tertentu. Kami selalu menawarkan untuk melakukan pemotretan di lokasi yang gratis saja. Karena masih banyak sekali lokasi bagus dan gratis di Bali untuk di explore.
Contoh lokasi berbayar :
Contoh lokasi gratis :
So, banyak lokasi gratis yang cukup layak untuk menjadi lokasi prewedding kan ?
5. Harga vs kualitas ?
Untuk sebagian klien, harga menjadi point terpenting dalam menentukan pemilihan photographer preweddingnya. Sejak trend photo prewedding marak di Bali, banyak bermunculan team-team baru yang memposisikan harga mereka ditekan semurah mungkin. Hal ini normal dan manusiawi sekali. Pasangan dengan budget dana terbataspun berhak untuk punya photo prewedding juga kan? photo prewedding bukan hanya hak orang-orang kaya saja kan? Untuk itulah team photographer dengan harga murah tersebut bisa mengakomodasikan keinginan para calon kien berbudget terbatas tersebut. Kami pribadi di Visual Bali tidak memposisikan diri kami di harga termurah ataupun termahal. Jadi kalau mencari prewedding termurah, anda salah alamat kalau mau tanya harga ke kami hehe. Dan kami juga cukup tau diri bahwa masih banyak team yang kualitasnya diatas kami dengan harga yang sesuai dengan kualitasnya. Maka kami juga tidak ingin menjadi yang termahal hahaha
Saran kami, baik untuk yang budget ketat maupun yang "agak longgar", selalu cek dan re-check kualitas dan reputasi photographer yang dipilihnya. Agar tidak menyesal di kemudian hari. Pelajari sampel-sampel photo mereka dan pastikan bahwa style photo mereka memang sesuai dengan style kesukaan kalian atau tidak. Setiap photographer memiliki style dan ciri khas tersendiri. Setiap klien juga memiliki selera yang berbeda-beda. Saya pribadi selalu tekankan bahwa tidak ada yang benar atau salah di dunia photography. Yang ada adalah suka atau tidak suka. Kalau suka dengan style photographer A dan harganya masih masuk budget, silahkan gunakan jasa photographynya. Bukan berarti hasil photographer A pasti lebih bagus daripada photographer B, karena bagus atau jelek relatif. Hanya kebetulan klien tersebut lebih suka dengan style photographer A dan budgetnya juga sesuai.
6. Prewedding tradisional Bali
Khusus untuk prewedding tradisional Bali, tips yang ingin saya tekankan adalah pemilihan kostumnya. Pilih kostum yang sesuai dengan adat keluarga atau daerah anda. Setiap daerah memiliki adat yang berbeda-beda. Ada yang sebaiknya payas agung, ada yang boleh payas madya, dll. Demikian pula setiap pasangan mungkin punya selera masing-masing. Saran saya, selain mencari photographer yang style dan budgetnya sesuai dengan selera anda, sebaiknya juga keliling mencari salon / make up artist yang koleksi baju dan makeupnya sesuai dengan selera anda.
Sebagian photographer biasanya kerjasama dengan beberapa salon juga. Tapi koleksi baju salon tersebut belum tentu sesuai dengan selera anda. Makeup salon tersebut juga belum tentu sesuai selera anda. Silahkan diskusikan juga hal ini dengan photographer pilihan anda
7. New trend : prewedding cinematic video
Sejak beberapa tahun terakhir, trend photography prewedding marak di Bali. Bahkan bagi masyarakat Bali sendiri bisa dibilang nyaris menjadi budaya. Seolah kalau ada upacara pawiwahan atau resepsi tanpa memajang photo preweddingnya serasa ada yang kurang haha. Namun setahun terakhir ini, video prewedding clip mulai menjadi trend di Bali. Selain diputar pada saat pawiwahan atau resepsi, video ini juga biasanya dishare melalui jaringan sosial ke teman-teman mereka. Berikut adalah beberapa sampel video prewedding cinematic kami :
Bagi yang ingin tau perbedaan cinematic video dan standard video bisa baca artikelnya disini.
Untuk yang ingin lihat behind the scene dari beberapa video prewedding clip tadi, silahkan saksikan hehehe
Untuk sampel-sampel lainnya untuk wedding bisa lihat di vimeo atau youtube kami.
Penutup
Industri photography wedding / prewedding adalah industri yang tidak akan mati. Selama masih ada wedding / pernikahan maka industri ini akan tetap hidup dan berkembang. Untuk teman-teman sesama photographer wedding, alangkah indahnya kalau kita bisa bersahabat dan saling bersaing yang sehat secara kualitas. Kalau diibaratkan industri wedding photography ini adalah sebuah kue, ini adalah kue yang sangat besar. Tidak akan habis dibagi untuk kita semua. Anggaplah sehari ada 100 wedding. Kami sendiri di Visual Bali dengan sekian orang di team kami, hanya sanggup maksimal 3 wedding / prewedding sekaligus sehari. Tidak mungkin dengan keterbatasan jumlah team, kita akan ambil semua wedding yang ada hehe. Kadang rasa lucu kalau pas prewedding kami bertemu team lain yang tidak kami kenal, sedang melakukan sesi prewedding juga, tapi melihat kami dengan tidak ramah. Tenang bos, kuenya gak bakal abis kok hehehe.
Untuk para calon klien, pilihlah photographer yang sesuai dengan selera dan budget kalian. Cek juga reputasi mereka untuk memastikan tidak adanya penipuan. Untuk sample-sample kami yang lain bisa lihat di facebook page kami atau di website divisi kami Light & Love Photography. Bisa juga mampir ke alamat kami di Denpasar atau Singaraja untuk sekedar ngobrol dan lihat-lihat photo. Bisa juga via email info@visualbali.com atau info@lightandlovebali.com
Agus Putu Pranayoga
Visualbali.com
foto2nya kereeen... sangat bermanfaat bli... :)
BalasHapushehehe thanks a lot bro :D
Hapus