Select Menu

Every long journey begin with 1 small step
Our small step is just a dream, second step is hardwork
This is our story...

1st Generation : Kame House - A New Beginning



Ini adalah kisah generasi pertama Visual Bali

Jl. Dr.Muwardi gg.Anggraini E24 Renon. Akhir tahun 2003, di rumah tumpangan milik sahabat baikku sejak SMA, si Eka Kadal. Waktu itu karena gak punya uang untuk ngontrak rumah, akhirnya disuruh tempatin rumah kosong punya keluarganya Eka. Daripada gak ada yang nempatin, sekalian biar ada yang bersih2in katanya hehehe. Akhirnya aku tempatin disana bareng adikku Doananda dan sodara sepupuku si Ngurah Asmara. Dan rumah tumpangan ini kami beri nama KAME HOUSE alias rumah kura-kura hahaha




Usaha awal kami disana adalah jualan komputer tanpa modal hahahaha cuma modal kotak-kotak kosong motherboard, processor, dll dan kepercayaan dari distributor komponen-komponen komputer untuk boleh hutang seminggu haha. Awal-awal usaha komputer penuh suka duka dan jatuh bangun. Kadang sebulan bisa rame yang order, kadang sepi. Tidak jarang kita sampai kelaparan sisa hanya beras dan indomie aja. Kadang juga sisa tempe manis kering kiriman bapakku.

Ada 1 kisah yang gak akan pernah aku lupa bareng Ngurah Asmara. Pernah uang kita benar2 nyaris habis. Tinggal nasi 2 piring dan 1 bungkus indomie. Nah, disamping rumah kita kan ada got. Disamping got itu tumbuhlah tanaman bayam liar. Malam-malam kita celingak celinguk lihat ada tetangga lewat gak. Begitu sepi langsung kita petikin daun bayamnya untuk kita campur di indomie hahahaha. Biar ada sedikit nutrisi lah. I will never forget that moment. Kadang kalau lagi makan enak aku suka ingat sendiri kejadian ini dan bersyukur banget pernah mengalaminya :)



Tuh kan, cuman modal kotak-kotak bekas aja hahaha. Tapi dari awalnya sepi dalam bbrp bulan lumayan rame lho pesanan rakitan komputer kita dulu. Sampai kirim ke seluruh Bali. Usaha lain kita waktu itu juga jualan Kalender Bali yang disusun bapakku Nyoman Suartha



Siang malam tu kerjaan kita sortir kalender terus klip kalender pakai mesin klip yang lumayan berat. It's was a hard work. Akhir tahun 2003, karena penjualan kalender lumayan akhirnya kita bisa beli 1 kamera pocket Kodak 2 megapixel dan 1 handycam sony kecil. Inilah awal mula perjalan panjangnya Visual Bali :D



Tujuan awal beli kamera pocket dan handycam sih sebenarnya bukan buat kerjaan. Kita dulu hobbynya hampir tiap sore jalan-jalan ke pantai Kuta. Baik sekedar lihat sunset, berenang, atau kadang surfing. Biar ada kenang-kenangan aja sih haha







Waktu itu bawa kamera pocket digital rasanya udah gagah banget, padahal cuma 2 megapixels hahaha. Kemudian mulailah aku belajar edit video. Awalnya diajarin tool2nya aja sama temen, sisanya belajar otodidak sendiri. Masih pakai Adobe Premiere 6.5. Waktu itu banyak yang bilang, wah editannya bagus ya. Akhirnya suatu hari di awal 2004 satu order dari teman kami si Gede Antariksa untuk shoot temannya ulang tahun mulai membuat kami berpikir untuk memulai usaha video secara komersil





Hari demi hari orderan video shooting makin ramai. Juga orderan transferan dari kaset miniDV menjadi VCD. Saking ramenya sampai kami terpaksa menutup toko komputer kami. 3 sahabat kami si Ibram dan Antariksa dan juga Wisnu akhirnya bergabung di team video kami. Waktu itu belum ke photography, masih malu karena belum punya DSLR :D






Awal tahun 2004, mulailah kami menamai team dan tempat kami sebagai Visual Studio. Teman-teman yang selalu mendukung dan support dari saudara-saudara dan klien kami, akhirnya kami putuskan untuk fokus total di dunia videography. Dan inilah beberapa moment-moment kami bersama mereka yang akan tetap kami kenang





























Kenapa kami mulai mengangkat kisah ini? tujuan pertama adalah untuk menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk seluruh team yang pernah ikut serta membangun Visual Bali. Tujuan kedua, untuk teman-teman photographer / videographer yang baru memulai (apalagi) dengan modal nyaris nol. Lihatlah kami. Kami juga memulai dari nyaris nol. Tanpa bantuan siapa-siapa. Memulai dari rumah tumpangan dan jualan kalender Bali. Kami sudah kenyang mengalami jatuh bangun, tapi kami tidak pernah menyerah. Kalau kami bisa, kalian juga pasti bisa :)

Next story for part 2 :
2nd Generation : The raise of Visual Studio

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top