Emang apa sih beda antara video standard dengan video cinematic ? Di postingan selanjutnya kita bahas ya. Bagi yang ingin wedding di Bali dan membutuhkan jasa video professional silahkan hubungi kami di info@lightandlovebali.com
Untuk video-video lainnya bisa lihat di chanel Youtube kami www.youtube.com/user/VisualBali. Lumayan juga hingga saat ini sudah 23.563 views. Target hingga 50.000 views di akhir tahun ini :)
Hi Visual Bali,
BalasHapusMohon maaf ya sebelumnya tapi saya ingi komentar bahwa menurut saya kualitas video ini belum sampai ke level bisa dibilang cukup bagus. Kenapa?
1. Handling kameranya buruk, Tidak halus. Goyang2. Entah apakah goyangannya disengaja atau tidak, kalo disengaja saya sarankan belajar lagi handling kamera yg lebih halus dan elegan agar tidak terkesan amatir.
2. Cinematographynya niatnya sebenarnya bagus, you aimed high, namun sayang tidak kesampaian. Akibatnya terlihat abal-abal, monoton, tidak indah dalam story-tellingnya.
3. Cutting2nya terlalu lama, dan transisi antar scene kebanyakan disolve ataupun transisi yang ke putih dulu trus baru fade in ke scene yang baru. Menurut anda mungkin keren, tapi mnurut saya itu terlihat alay.
4. Acting mereka sangat buruk. Ekspresinya engga 'ngena', dibuat2 banget. Sangat amatir. Tidakkah ada diantara kalian yg bisa men-direct mereka lebih baik?
5. Pilihan lagu kurang pas. I guess you didn't spend much time doing song selection. Ini terkesan seperti lagunya tinggal templok dan tidak ada editing sound lagi setelahnya. Singkatnya dari segi audio tidak ada dinamika. Boring.
6. Masih banyak lagi hal2 yang membuat video ini terlihat sangat amatir.
Maaf saya mungkin tidak bisa menjabarkan poin-poin saya di atas dengan jelas tapi mudah2an ada yg bisa anda tangkap. Saya rasa anda sebagai yang katanya videographer professional harusnya lebih tau lagi kesalahan2/ keburuk2an video ini di bagian mananya. Anda harusnya bisa mmbandingkan betapa berbeda JAUHnya video2 anda dengan kualitas seperti https://vimeo.com/mayadstudios atau http://weddingvideosydney.net/. :)
Saya rasa ini bukan masalah kamera, gear, ataupun jumlah kru yang dimiliki, namun lebih ke arah selera kita sebagai seorang videographer yang notabene hakikatnya ada seorang artist. Saya dengar anda cukup terkenal di Bali, mungkin sejauh ini anda lebih terlihat sebagai self-marketer yang bagus ketimbang seorang video artist.
Mohon maaf yang sebesar2nya kalo kata2 saya ada yang menyinggung, saya hanya mengkritik sedikit saja.
Mudah2an kedepannya bisa improve ya.
Salam :)
Terima kasih atas kritik dan sarannya. Akan kami pakai untuk lebih berbenah lagi. Wah kalau dibandingkan dengan Mayad sih jauh lah. Beda skill dan sekaligus beda harga. Harga mereka 10x lipat lebih mahal dari kita hahaha
HapusSeperti yang kita tulis di postingan ini, ini adalah contoh video "standard" kita. Artinya ini hanya dishoot oleh 1 orang menggunakan 1 kamera saja. Beda dengan cinematic yang biasa kita kerjakan. Selain beda jumlah personel dan kualitas output pasti juga beda di harga. Gak mungkin dong klien bayar cuma 1 juta hasilnya sama dengan klien bayar 10jt, ini contoh aja :D
Anyway terima kasih atas kritik dan sarannya. Bisa kasi kita kritik saran untuk versi cinematic yang barusan kita posting? ditunggu ya :)
http://visualbali.blogspot.com/2013/04/perbedaan-video-standard-dengan.html
BalasHapus